Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara – Dalam upaya menanamkan kepedulian terhadap lingkungan sejak dini, SD Negeri Susukan meluncurkan program inovatif bertajuk “Satu Siswa Satu Pohon” pada Senin (6/10/2025). Program ini mengajak seluruh siswa untuk menanam dan merawat satu pohon sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap pelestarian lingkungan.

Kegiatan ini digelar bertepatan dengan peringatan Hari Habitat Dunia dan dilaksanakan di halaman sekolah serta area kosong di sekitar lingkungan SDN Susukan. Turut hadir dalam acara peluncuran tersebut Kepala Sekolah, Komite Sekolah, para guru, perwakilan orang tua, serta perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banjarnegara.

Kepala SDN Susukan, Ibu Sri Wahyuni, S.Pd., mengatakan bahwa program “Satu Siswa Satu Pohon” merupakan bagian dari komitmen sekolah dalam mendukung pendidikan berbasis lingkungan serta menanamkan nilai-nilai tanggung jawab kepada siswa.

“Kami ingin anak-anak tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan lingkungan. Dengan menanam dan merawat pohon, mereka belajar tentang pentingnya menjaga alam, kesabaran, dan rasa tanggung jawab,” ujar Ibu Sri Wahyuni.

Edukasi dan Aksi Nyata

Sebelum pelaksanaan penanaman pohon, para siswa terlebih dahulu mendapatkan edukasi tentang pentingnya pohon bagi kehidupan, fungsi ekosistem, serta dampak perubahan iklim. Materi tersebut disampaikan secara menarik oleh guru-guru dengan pendekatan interaktif, seperti kuis, video edukatif, dan diskusi kelompok.

Setiap siswa kemudian diberi kesempatan untuk memilih bibit pohon yang akan ditanam, mulai dari pohon buah-buahan seperti mangga, jambu, dan sirsak, hingga tanaman keras seperti trembesi dan mahoni. Bibit pohon disediakan oleh Dinas Lingkungan Hidup bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal yang fokus pada pelestarian alam.

Salah satu siswa kelas 5, Arga (10), mengaku senang bisa ikut serta dalam kegiatan ini. Ia memilih menanam pohon jambu karena ingin kelak bisa memetik buahnya bersama teman-teman.

“Saya akan siram setiap hari dan jaga pohon ini sampai besar,” ucap Arga antusias.

Harapan Jangka Panjang

Program ini tidak hanya berhenti pada penanaman pohon. SDN Susukan juga membuat sistem pemantauan pertumbuhan pohon melalui buku kontrol yang diisi oleh siswa. Guru wali kelas turut memantau perkembangan pohon dan memberikan apresiasi bagi siswa yang rajin merawat tanamannya.

Selain itu, sekolah berencana mengintegrasikan program ini ke dalam Kurikulum Merdeka melalui proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan”. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi menjadi bagian dari pembelajaran yang kontekstual dan berkelanjutan.

Ketua Komite Sekolah, Bapak Hadi Sutrisno, mengapresiasi langkah ini dan berharap program dapat menginspirasi sekolah lain di Banjarnegara.

“Ini langkah kecil yang dampaknya bisa sangat besar jika dilakukan bersama-sama. Semoga anak-anak tumbuh menjadi generasi yang peduli lingkungan dan mampu menjaga warisan alam untuk masa depan,” ujarnya.

Menuju Sekolah Adiwiyata

Dengan adanya program “Satu Siswa Satu Pohon”, https://www.sdnsusukan.com/ semakin mendekatkan diri pada target menjadi Sekolah Adiwiyata. Adiwiyata merupakan program nasional yang mendorong sekolah untuk peduli dan berbudaya lingkungan.

Pihak sekolah optimis bahwa langkah ini merupakan fondasi yang baik untuk membentuk karakter siswa yang tidak hanya pintar, tetapi juga bijak dalam memperlakukan alam.

Program ini menjadi bukti nyata bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah kecil, dari sekolah, dan dari anak-anak yang sejak dini telah belajar mencintai lingkungan.

Geef een reactie